Minggu, 01 November 2009

HDR

asanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu maka takutlah ke pada-Nya (Al-Baqarah:235)"
DIRGAHAYU NEGARA REPUBLIK INDONESIA YANG KE-64 SEMOGA MAKIN JAYA DAN SEJAHTERA....
M E R D E K A !!!!!
Senin, 2008 Juni 16
Gangguan konsep diri : harga diri rendah


LAPORAN PENDAHULUAN


I. Kasus (Masalah Utama)

Gangguan konsep diri : harga diri rendah
II. Proses terjadinya masalah
Pengertian harga diri rendah

Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan ( Townsend, 1998 ).

Menurut Schult & Videbeck ( 1998 ), gangguan harga diri rendah adalah penilaian negatif seseorang terhadap diiri dan kemampuan, yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung

Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999).

Jadi dapat disimpulkan bahwa perasaan negatif terhadap diri sendiri yang dapat diekspresikan secara langsung dan tak langsung.

Tanda dan gejala :

Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit (rambut botak karena terapi)

Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri)

Gangguan hubungan sosial (menarik diri)

Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)

Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien akan mengakiri kehidupannya.

( Budi Anna Keliat, 1999)


Penyebab dari harga diri rendah

Salah satu penyebab dari harga diri rendah yaitu berduka disfungsional. Berduka disfungsional merupakan pemanjangan atau tidak sukses dalam menggunakan respon intelektual dan emosional oleh individu dalam melalui proses modifikasi konsep diri berdasarkan persepsi kehilangan.

Tanda dan gejala :

Rasa bersalah

Adanya penolakan

Marah, sedih dan menangis

Perubahan pola makan, tidur, mimpi, konsentrasi dan aktivitas

Mengungkapkan tidak berdaya

Akibat dari harga diri rendah

Harga diri rendah dapat beresiko terjadinya isolasi sosial : menarik diri. Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins,1993).

Tanda dan gejala :

Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul

Menghindar dari orang lain (menyendiri)

Komunikasi kurang/tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain/perawat

Tidak ada kontak mata, klien sering menunduk

Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas

Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap

Tidak/ jarang melakukan kegiatan sehari-hari.

(Budi Anna Keliat, 1998)


III. a. Pohon masalah

Isolasi sosial : menarik diri


Gangguan konsep diri : Harga diri rendah


Core Problem



Berduka disfungsional


Masalah dan Data yang Perlu Dikaji
No
Masalah Keperawatan
Data Subyektif Data Obyektif

1
Isolasi sosial : menarik diri
Mengungkapkan tidak berdaya dan tidak ingin hidup lagi

Mengungkapkan enggan berbicara dengan orang lain

Klien malu bertemu dan berhadapan dengan orang lain


Ekspresi wajah kosong

Tidak ada kontak mata ketika diajak bicara

Suara pelan dan tidak jelas

2
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
Mengungkapkan ingin diakui jati dirinya

Mengungkapkan tidak ada lagi yang peduli

Mengungkapkan tidak bisa apa-apa

Mengungkapkan dirinya tidak berguna

Mengkritik diri sendiri


Merusak diri sendiri

Merusak orang lain

Menarik diri dari hubungan sosial

Tampak mudah tersinggung

Tidak mau makan dan tidak tidur

Perasaan malu

Tidak nyaman jika jadi pusat perhatian

3
Berduka disfungsional
Mengungkapkan tidak berdaya dan tidak ingin hidup lagi

Mengungkapkan sedih karena tidak naik kelas

Klien malu bertemu dan berhadapan dengan orang lain karena diceraikan suaminya

Dan lain – lain…
Ekspresi wajah sedih

Tidak ada kontak mata ketika diajak bicara

Suara pelan dan tidak jelas

Tampak menangis

IV. Diagnosa Keperawatan

Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan berduka disfungsional.



V. Rencana Tindakan Keperawatan

Diagnosa 1: Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

Tujuan umum :

Klien tidak terjadi gangguan konsep diri : harga diri rendah/klien akan meningkat harga dirinya.

Tujuan khusus :

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan :

Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan)

Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya

Sediakan waktu untuk mendengarkan klien

Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri



Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Tindakan :

Klien dapat menilai kemampuan yang dapat Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis

Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.

Tindakan :

Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah



Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

Tindakan :

4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan

4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien

4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan



Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan

Tindakan :

5.1. Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan

5.2. Beri pujian atas keberhasilan klien

5.3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan :

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien.

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat.

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.



Diagnosa 2: Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan berduka disfungsional



DAFTAR PUSTAKA



Azis R, dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang : RSJD Dr. Amino Gondoutomo. 2003

Boyd MA, Hihart MA. Psychiatric nursing : contemporary practice. Philadelphia : Lipincott-Raven Publisher. 1998

Keliat BA. Proses kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. 1999

Stuart GW, Sundeen SJ. Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC. 1998

Tim Direktorat Keswa. Standar asuhan keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Bandung : RSJP Bandung. 2000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar